Assalamualaikum, kali ini saya
mendapatkan tugas untuk mereview buku yang berjudul BIANGLALA PEMIKIRAN
KOMUNIKASI karya Nunung Prajarto (Ed) dan kebetulan bagian yang saya review
adalah Bab 9 Difusi Inovasi Relevansi Teori di Era Perkembangan Internet,
sebelum lebih lanjut membahas bab 9 ini saat pertama kali saya membaca judul
nya sudah terbayang di benak saya tentang beberapa teori perkembangan internet
sampai hari ini mungkin juga membahas inovasi dari tahun ke tahun.
Pada bagian pengantar saya
mendapatkan beberapa fakta bahwa Indonesia menduduki peringkat ke 8 dunia
sebagai pengguna internet, hal ini dibukti kan dari jumlah pengguna internet
yang mencapai 82 juta jiwa atau mencapai 32% penduduk Indonesia. Keberadaan
internet sangat berpotensi mempercepat perkembangan masyarakat melihat tinggi
nya penetrasi internet Indonesia, ideal nya hal ini di ikuti oleh peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang signifikan. Namun, hal itu hingga saat ini dampak
nya belum terlihat signifikan.
Jika dicermati lebih dalam, dibalik
tingginya tingkat penetrasi internet di Indonesia, ada kesenjangan digital yang
kentara di Indonesia, sebut saja dari sisi usia. Selain dari sisi usia
kesenjangan digital juga terjadi antara wilayah pendesaan dan perkotaan dapat
dilihat dari penggunaan ponsel pintar.
Di satu sisi, tinggi nya penetrasi
internet di Indonesia telah melahirkan kelompok masyarakat baru dengan tingkat
inter aktivitas. Bahkan dapat dikatakan bahawa kelompok masyarakat ini bergerak
menjadi masyarakat informasi, dengan informasi menjadi sumber daya vital yang
meningkatkan kualitas kehidupan, atau bisa di sebut masyarakat jaringan (
Network Society). Di sisi lain mengingat kesenjagan akses yang sangat ketara
terdaoat kelompok masyarakat yg belum terjangkau internet. Ironisnya, kelompok
ini kebanyakan lebih membutuhkan akses informasi untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka.
Tawaran Teori
Teori difusi inovasi yang di kembangkan Everett M
Roggers padas tahun 1990an teori ini berkembang sebagai respon dari banyaknya
program pembangunan yang mengenalkan inovasi dan mendorong proses adopsi pada
masyarakat sasaran. Dalam konteks ini, internet dapat di katakan sebagai
inovasisebagai suatu ide, ptraktik, atau objek baru yang awalnya belum di
ketahui suatu kelompok. Ketika internet digunakan atau di sebarkan, ada proses
adopsi yang di lakukan oleh masyarakat terhadap ionovasi.
Elemen yang menjadi dasar asumsi
dari teori ini, yaitu 1.inovasi 2.komunikasi 3.waktu dan 4.sistem sosial,
pemahaman terhadap ke empat elemen ini akan mempengaruhi bagaimana proses
difusi inovasi ini berjalan.
Internet menjadi menarik karena
disamping menjadi inovasi itu sendiri, internet memengaruhi elemen lainnya,
terutama dua elemen yang berubah dengan signifikan. Pertama, dari segi
komunikasi, dasar asumsi teori ini adalah pada kekuatan efek media yang mampu mempengaruhi
sikap dan prilaku masyarakat. Keberadaan internet melahirkan media baru di
masyarakat dengan menggeser kekuatan media massa dalam memengaruhi masyarakat. Kedua,
dari segi sistem sosial, penetrasi internet telah melahirkan kelompok masyarakat
baru yang bergerak menjadi masyarakat informasi.
Melihat kesenjangan ini, seakan akan
teori difusi inovasi lemah untuk melihat gejalah empiric saat ini. Ada beberapa
kekuatan yang membuat teori ini masih relevan mengingat inovasi adalah keniscayaan
yang akan selalu ada.
Diskripsi Teori
Ada tiga poin yang dapat di jabarkan
untuk menjelaskan asumsi teori difusi inovasi. Pertama, paradigma yg memayungi
teori difusi inovasi. Kedua, sejarah dan perkembangan riset difusi inovasi. Ketiga,
asumsi dari teori difusi inovasi yang memiliki 4 elemen penting dasar.
Difusi Inovasi Sebagai Bagian Dari Paradigma Modernisasi
Karena modernisasi berasal dari
barat, maka modernisasi tidak lepas dari keberadaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dalam paradigma modernisasi,
komunikasi pembangunan di pahamai sebagai sebuah proses penyegaran informasi
pembangunan, media dianggap mempunyai
kekuatan sebagai penyampaipesan modernisasi ( Mody,2002). Pemahaman ini tidak
terlepas dari perkembangan ilmu komunikasi yang mengasumsikan bahwa media
mempunyai kekutan super untuk memengaruhi masyarakat. media dapat berfungsi
untuk memberi kesadarankepada masyarakat mengenai kondisi atau situasi yang
sedang di hadapi, yang juga dapat untuk mengetahui permasalahan mereka,dan mau
untuk melakukan perubahan.
Penutup
Teori difusi inovasi merupakan salah
satu teori yang mempunyai kontribusi besar perkembangan kajian komunikasi
pembangunan. Teori ini mampu menjelaskan fenomena empiric skaligus memberikan
model proses difusi inovasi yang efektif.
Setelah dijelaskan sepanjang tulisan
ini bahwa Indonesia memiliki tingkat penetrasi internet yang sangat tinggi,
sayangnya, tinggi nya angka ini tidak di ikuti dengan pemerataan akses terutama
di wilayah perdesaan yang sebenarnya membutuhkan inovasi untuk meningkatkan
kualitas kehidupan mereka.
Kesimpulan
Menurut apa yang sudah saya baca, dapat disimpulkan bahwa percuma saja Negara kita ini menjadi peringkat ke 8 di dunia sebagai pengguna internet namun, akses internet itu sendiri tidak secara merata memberikan efek nya hanya masyarakat dikota saja yg dapat menggunakan internet itu sendiri. bahakn di kota pun tidak semua masyarakat mengunakan internet, hanya anak-anak kisaran umur 13 thn sampai 19 thn. Maka dari itu kita harus lebih menyebar luaskan perihal internet yang dapat mempermudah atau bahkan mensejahterakan masyarakat luas.
seharus nya seperti gambar di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar